Apa Itu Kode Batch? Pengertian, Cara Membuat, dan Fungsinya

Apa Itu Kode Batch? Pengertian, Cara Membuat, dan Fungsinya
May 26, 2023 Macklin Tan
apa itu kode batch

Pelacakan dan manajemen produk telah berkembang menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar proses manufaktur dan distribusi. Perusahaan kini memiliki alat dan teknologi yang memungkinkan mereka mengendalikan dan melacak produk mereka dengan presisi yang lebih besar. Salah satu alat yang digunakan dalam proses ini adalah kode batch. Kode batch telah menjadi elemen penting dalam operasi perusahaan modern, terutama dalam industri seperti makanan, farmasi, dan kosmetik. Namun, apa itu kode batch? Bagaimana cara kerjanya dan apa manfaatnya bagi bisnis atau perusahaan?

Pengertian Kode Batch

Kode batch adalah kumpulan karakter alfanumerik yang ditujukan untuk mengidentifikasi suatu kelompok produk yang diproduksi atau diproses dalam satu waktu. Setiap kode batch mewakili suatu kelompok produk yang memiliki spesifikasi dan kualitas serupa karena mereka diproduksi dalam kondisi yang sama.

Misalnya, dalam industri farmasi, kode batch pada obat akan memberikan informasi mengenai tanggal dan lokasi pembuatan, bahan yang digunakan, dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi. 

Informasi ini sangat penting untuk memastikan kualitas dan keamanan produk, serta untuk pelacakan dan pengendalian produk.

Nomor batch memiliki perbedaan dengan nomor serial. Nomor batch digunakan untuk mengidentifikasi grup produk yang diproduksi bersama dalam kondisi dan standar yang sama.

Sedangkan untuk nomor serial adalah kode unik yang diberikan pada setiap unit produk secara individu, memungkinkan pelacakan detail dari produksi hingga pemakaian. 

Penerapan kode batch sangat luas. Mulai dari industri makanan, farmasi, hingga kosmetik dan elektronik, semua menggunakan kode batch sebagai bagian dari sistem manajemen kualitas mereka. 

Dalam banyak kasus, penggunaan kode batch tidak hanya menjadi standar industri, tetapi juga menjadi persyaratan hukum.

Sebagai contoh, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia dan Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat mengharuskan penggunaan kode batch pada produk makanan dan farmasi.

Baca Juga: Mengenal Kode Serialisasi, Kode Unik yang Sering Digunakan pada Obat dan Makanan

Perbedaan Kode Produksi dan Expired Date

Kode produksi atau batch code tentunya berbeda dengan tanggal kadaluarsa atau expired date. Kode produksi menandakan suatu kelompok produk yang diproduksi dalam satu waktu, sementara tanggal expired date menandakan batas waktu suatu produk dapat digunakan atau dikonsumsi. Meskipun begitu, keduanya sama-sama penting, baik bagi produsen maupun konsumen.

Cara Membuat Kode Batch

Pembuatan kode batch merupakan proses yang harus dilakukan dengan cermat dan teliti untuk memastikan pelacakan dan pengendalian produk dapat dilakukan dengan efektif. Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat kode batch:

1. Identifikasi Informasi yang Ingin Disertakan

Langkah pertama dalam membuat kode batch adalah menentukan informasi apa saja yang ingin disertakan dalam kode tersebut. 

Jenis informasi yang biasa disertakan adalah tanggal produksi, lokasi pembuatan, jenis bahan baku yang digunakan, dan informasi lainnya yang relevan dengan produk dan proses produksinya.

Pilihan informasi yang akan disertakan bergantung pada jenis produk dan kebutuhan industri. Misalnya, untuk produk makanan, tanggal produksi dan bahan baku yang digunakan mungkin menjadi informasi penting yang perlu disertakan dalam kode batch.

2. Tentukan Format dan Panjang Kode

Setelah menentukan informasi yang akan disertakan, langkah selanjutnya adalah menentukan format dan panjang kode. Format kode bisa berupa kombinasi angka dan huruf, atau bisa juga hanya angka atau huruf saja, tergantung kebutuhan.

Panjang kode juga perlu ditentukan, misalnya enam atau delapan karakter. Jumlah karakter dalam kode batch harus cukup untuk menampung semua informasi yang perlu disertakan, tetapi tidak terlalu panjang hingga sulit diingat atau dicatat. Biasanya, panjang kode batch berkisar antara 5-10 karakter.

3. Buat Aturan Penomoran

Aturan penomoran perlu dibuat untuk memastikan kode batch selalu unik dan konsisten. Aturan ini menentukan bagaimana angka dan huruf diatur dalam kode dan bagaimana kode baru dibuat setiap kali ada produksi baru.

Aturan penomoran harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada dua batch produk yang memiliki kode yang sama. 

Dalam banyak kasus, aturan penomoran akan mencakup sistem penomoran berurutan, di mana kode batch untuk batch produksi berikutnya akan ditambah satu dari kode batch sebelumnya.

4. Implementasikan Sistem Pelacakan

Setelah kode batch dibuat, langkah berikutnya adalah mengimplementasikan sistem pelacakan. Sistem ini memungkinkan Anda untuk melacak pergerakan produk berdasarkan kode batch-nya.

Ini bisa dilakukan dengan sistem komputerisasi atau manual, tergantung pada skala operasi dan sumber daya yang tersedia. Sistem pelacakan harus mampu melacak produk dari titik produksi hingga distribusi dan memungkinkan pelacakan balik jika diperlukan.

5. Cetak Label dengan Kode Batch

Label dengan kode batch harus dicetak dan ditempelkan pada setiap unit produk, atau pada kemasan grup produk jika lebih sesuai.

Label harus ditempatkan di tempat yang mudah dilihat dan tidak mudah rusak atau hilang selama proses distribusi dan penjualan. Selain itu, label harus dirancang sedemikian rupa sehingga kode batch mudah dibaca dan dipahami.

6. Validasi dan Verifikasi

Setelah sistem kode batch dan pelacakan diimplementasikan, perlu dilakukan validasi dan verifikasi. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem tersebut berfungsi dengan baik dan bahwa kode batch yang dihasilkan akurat dan konsisten.

Validasi melibatkan pemeriksaan sistem secara keseluruhan untuk memastikan bahwa semua prosedur dan protokol diikuti dengan benar. Sementara itu, verifikasi melibatkan pemeriksaan kode batch secara spesifik untuk memastikan bahwa mereka memperlihatkan informasi yang seharusnya.

Baca Juga: Cara Mengecek Batch Code Pada Produk Kosmetik dan Parfum

7. Pelacakan dan Pemantauan

Setelah sistem kode batch sepenuhnya diimplementasikan dan divalidasi, langkah terakhir adalah melakukan pelacakan dan pemantauan. Ini melibatkan pemantauan batch produk secara reguler untuk memastikan bahwa kode batch tetap konsisten dan akurat, dan bahwa sistem pelacakan berfungsi dengan baik.

Pemantauan juga dapat membantu mengidentifikasi masalah atau kelemahan dalam sistem, yang kemudian dapat diperbaiki untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi.

Fungsi Kode Batch

Kode batch memiliki berbagai fungsi penting dalam operasi sehari-hari sebuah bisnis atau perusahaan, termasuk membantu perusahaan menjalankan operasinya secara efektif dan efisien.

1. Kontrol Kualitas

Dengan menggunakan kode batch, perusahaan dapat memastikan bahwa semua produk dalam satu batch memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Jika terdapat produk yang cacat atau berkualitas rendah dalam satu batch, kode batch memungkinkan perusahaan untuk melacak produk tersebut kembali ke tahap produksi tertentu dan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi. 

Dengan cara ini, perusahaan dapat segera memperbaiki masalah dan mencegah produk yang berkualitas rendah mencapai konsumen.

2. Pelacakan Kadaluarsa

Kode batch juga sangat berguna dalam melacak tanggal kadaluarsa produk. Dalam industri seperti makanan dan farmasi, tanggal kadaluarsa adalah informasi yang sangat penting dan harus dipantau dengan cermat.

Dengan kode batch, perusahaan dapat dengan mudah melacak produk berdasarkan tanggal produksinya dan memastikan bahwa produk yang sudah lewat tanggal kadaluarsa tidak beredar di pasaran.

3. Mencegah Pemalsuan

Dengan kode batch yang unik dan sulit untuk dipalsukan, perusahaan dapat melindungi produknya dari pemalsuan. Hal ini sangat penting, terutama dalam industri seperti farmasi dan makanan, di mana pemalsuan produk dapat memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan dan keselamatan konsumen.

Dengan melacak produk melalui kode batch, perusahaan dapat memastikan bahwa produk yang dijual di pasaran adalah produk asli dan bukan produk palsu.

4. Kepatuhan terhadap Hukum

Di banyak negara, termasuk Indonesia, penggunaan kode batch adalah persyaratan hukum untuk beberapa jenis produk, seperti makanan dan obat-obatan. 

Kode batch membantu perusahaan memenuhi persyaratan hukum ini dengan menyediakan cara yang efektif dan efisien untuk melacak produk dan memastikan kualitasnya.

Selain itu, kode batch juga dapat membantu perusahaan dalam hal audit dan inspeksi, karena mereka dapat dengan mudah menunjukkan bahwa mereka telah mengikuti semua prosedur dan standar kualitas yang diperlukan.

5. Mengurangi Potensi Pemborosan

Kode batch juga membantu perusahaan meminimalkan pemborosan. Misalnya, jika terjadi penarikan produk, perusahaan dapat menggunakan kode batch untuk melacak batch produk yang bermasalah dan hanya menarik produk dari batch tersebut, bukan seluruh produk.

Ini bisa menghemat banyak waktu dan sumber daya yang mungkin akan terbuang jika perusahaan harus menarik semua produknya dari pasaran.

Pemahaman yang baik tentang kode batch, cara pembuatannya, dan fungsinya menjadi sangat penting dalam menjaga integritas dan kualitas produk. Selain itu, penggunaan kode batch juga berkontribusi pada transparansi dan kepercayaan konsumen.

Dengan kode batch, konsumen dapat yakin bahwa produk yang mereka beli telah melalui proses produksi dan kontrol kualitas yang ketat, dan bahwa produk tersebut dapat dilacak dan dikelola dengan efisien jika diperlukan. 

Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan kompetitif, kemampuan untuk memberikan jaminan ini kepada konsumen adalah aset yang berharga.

Lihat Daftar Lengkap Continuous Inkjet Printer di Sini

Comments (0)

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

1
Hi, can we help you?