Indische Partij: Pendiri, Tokoh-tokoh, dan Tujuannya

Indische Partij: Pendiri, Tokoh-tokoh, dan Tujuannya

Nimas Ayu - detikEdu
Rabu, 11 Okt 2023 07:00 WIB
3 serangkai (tokoh indische partij)
Foto: Anonymous via Wikimedia Commons CC-BY-4.0/Tokoh Indische Partij
Jakarta -

Indische Partij menjadi salah satu organisasi yang berjasa dalam perjuangan nasionalisme Indonesia. Organisasi ini merupakan partai politik pertama untuk berjuang menghadapi kuasa kolonial.

Untuk mengetahuinya lebih dalam, berikut latar belakang dibentuknya Indische Partij beserta pendiri dan tokoh-tokoh lainnya, dikutip dari laman Kemdikbud dan buku "Super Complete IPS SMA/MA Kelas 10-11-12" karya Meity Mudikawaty, dkk.

Latar Belakang Dibentuknya Indische Partij

Pembentukan Indische Partij dilatarbelakangi oleh kondisi Indonesia yang mengalami diskriminasi oleh Belanda. Hal tersebut ditandai dengan adanya pembagian status antara orang Belanda asli, orang campuran Indonesia dan negara lain, dan orang pribumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesenjangan tersebut nampak pada masyarakat pribumi Indonesia yang tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan setara dengan orang Belanda, seperti pada Sekolah Dokter NIAS di Surabaya. Orang Belanda menganggap pribumi adalah hina dan tidak pantas menjadi dokter.

Kemudian muncul kritikan terhadap pemerintah kolonial pada awal abad 20 oleh Cipto Mangunkusumo melalui tulisannya yang dimuat di surat kabar De Locomotief. Menurutnya cara untuk mengakhiri kolonialisme adalah dengan perjuangan politik.

ADVERTISEMENT

Hal ini yang mempertemukannya dengan Dekker dan Suwardi Suryaningrat untuk membentuk Indische Partij. Suwardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara diketahui juga mengkritik pemerintah Belanda bahwa dominasinya terhadap bangsa Indonesia harus diakhiri.

Indische Partij berdiri pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung dan menjadi organisasi pergerakan nasional yang bersifat politik murni dengan semangat nasionalisme modern.

Indische Partij merupakan partai pertama Indonesia yang memiliki semboyan 'indie untuk indier' yang berarti bahwa Indonesia menjadi rumah bagi semua orang dari keturunan mana pun yang mengakui Indonesia sebagai tanah airnya. Paham ini kemudian dikenal sebagai Nasionalisme Indonesia.

Pendiri Indische Partij

Indische Partij didirikan oleh tiga tokoh yang dikenal sebagai Tiga Serangkai yakni Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.

1. Douwes Dekker

Dekker merupakan keturunan dari darah Belanda, Perancis, Jerman, dan Jawa yang lahir pada 8 Oktober 1879. Ia memiliki nama lengkap Ernest Francois Eugene Douwes Dekker.

Dekker menjadi salah satu pendiri partai politik pertama di Indonesia yang berjuang demi kesetaraan hak seluruh rakyat. Dalam Indische Partij, Dekker juga mengusung reformasi politik pertanian dan perpajakan sebagai salah satu program partai.

2. Cipto Mangunkusumo

Cipto Mangunkusumo merupakan tokoh asal Jepara yang lahir pada 4 Maret 1886. Ia dikenal sebagai tokoh yang menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintah Belanda.

Sebelum bergabung di Indische Partij, Ia bergabung dalam organisasi Boedi Oetomo yang merupakan organisasi pelajar STOVIA. Kemudian dengan mengundurkan diri, Ia melanjutkan karir politiknya dengan mendirikan Indische Partij.

3. Ki Hajar Dewantara

Beliau dikenal juga sebagai Raden Mas Suwardi Suryaningrat yang lahir pada 2 Mei 1889. Ki Hajar Dewantara mendapatkan gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional oleh Presiden Soekarno atas jasanya dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara memperjuangkan hak rakyat Indonesia melalui Indische Partij dengan kritikannya kepada Belanda yang dimuat dalam surat kabar. Meski pada akhirnya Ia dan tokoh lain dalam Tiga Serangkai harus diasingkan ke Belanda.

Tujuan Indische Partij

Indische Partij didirikan dengan tujuan untuk membangun patriotisme terhadap tanah air Indonesia yang telah memberikan lapangan hidup kepada mereka. Mereka bekerja sama atas dasar persamaan kebangsaan untuk memajukan tanah air Indonesia dan mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.

Selain itu, Indische Partij juga ingin mengembangkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Keanggotaannya juga terbuka bagi semua golongan tanpa memandang suku, agama, dan ras.

Sikap tegas Indische Partij tampak dalam semboyan-semboyan mereka yang berbunyi "Indie los van Holland" atau Hindia bebas dari Belanda dan "Indie voor Indier" yaitu Indonesia untuk orang Indonesia. Kala itu, cita-cita atau tujuan Indische Partij disebarluaskan melalui surat kabar bernama De Express.

Sikap kritis Indische Partij juga tampak dalam artikel yang ditulis oleh Ki Hajar Dewantara dalam surat kabar De Express yang berjudul Als ik en Nederlander Was yaitu Seandainya Aku Seorang Belanda.

Permusyawaratan wakil Indische Partij daerah pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung berhasil menyusun anggaran dasar Indische Partij.

Nah, demikian ulasan mengenai latar belakang Indische Partij, tokoh anggota, dan tujuannya. Semoga menambah wawasan detikers, ya!



Simak Video "Warna Warni Spanduk Partai-Caleg Penuhi Jalanan Ibu Kota"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia