Anda di halaman 1dari 8

A.

ERUPSI DIATREMA
Diatrema adalah pipa vulkanik berisi breksi yang terbentuk setelah terjadinya ledakan
bergas. Diatrema seringkali menembus permukaan dan menghasilkan kerucut tuff, kawah
yang relatif dangkal yang disebut maar, atau pipa vulkanik lainnya.
Diatrema juga merupakan batuan yang mengisi pipa letusan. Pipa letusan sendiri
mempunyai bentuk silinder, yang terdapat mulai dari dapur magma sampai dengan ke
permukaan Bumi. Kita bisa membayangkan betapa panjangnya pipa letusan ini. Pipa
letusan juga merupakan jalan atau pengubung yang menghubungkan antara magma yang
ada di dapur magma dengan permukaan Bumi. Pipa letusan ini biasanya terdapat di dalam
gunung berapi yang masih aktif. Pipa ini berupa tabung memanjang yang berasal dari
dapur magma hingga tembus ke mulut gunung berapi, dan apabila magma keluar maka
disebut dengan erupsi.

Diatrema kadang-kadang dihubung-hubungkan dengan cadangan mineral yang


bernilai ekonomis. Peristiwa diatrema yang penting adalah yang membentuk medan bijih
galena Sullivan (timbal-seng-perak) di British Columbia, Kanada. Diatrema lainnya di
British Columbia adalah diatrema Blackfoot dan diatrema Cross.

Foto udara diatrema Moses Rock Dike, Lembah Cane, Utah, Amerika Serikat

B. SILIKA SINTER
Silika sinter merupakan manifestasi permukaan dari sistem panas bumi yang
didominasi air. Sistem panas bumi ini sangat umum dijumpai. Sirkulasi aliran terjadi pada
fasa cair dan proses perpindahan panas ke permukaan terbentuk tanpa adanya batuan
penudung. Reservoir dijumpai pada kedalaman1800 m-3000 m. Permeabilitas batuan
pada reservoir tinggi, sedangkan pada zona recharge, permeabilitasnya sedang. Di
Indonesia, sistem panas bumi dominasi air umumnya berasosiasi dengan gunungapi
stratoandesitik. Pada sistem ini diperkirakan 80% dari batuan reservoirnya berisi air
(saturasi air = 80%). Temperatur bervariasi antara 200-300˚C. Pada sistem dominasi air,
baik tekanan maupun temperatur tidak konstan terhadap kedalaman.

Silika sinter adalah endapan silika di permukaan yang berwarna keperakan.


Umumnya dijumpai disekitar mata air panas (terbentuk karena adanya aliran air
panas/hangat dari bawah permukaan melalui rekahan-rekahan batuan) dan lubang geyser
(sejenis mata air panas yang menyembur secara periodik, mengeluarkan air panas dan uap
air ke udara) yang menyemburkan air yang besifat netral. Apabila laju aliran air panas
tidak terlalu besar umumnya disekitar mata air panas tersebut terbentuk teras-teras silika
yang berwarna keperakan (silica sinter teraces atau sinter platforms). Sinter silika berasal
dari fluida hidrotermal bersusunan alkalin dengan kandungan cukup silika diendapkan
ketika fluida yang jenuh silika amorf mengalami pendinginan dari 100 oC ke 50°C.
Endapan ini dapat digunakan sebagai indikator yang Inti bagi keberadaan reservoir
bersuhu > 175oC.

C. ERUPSI BREKSI
Breksi adalah batuan yang terdiri dari fragmen - fragmen mineral rusak atau batuan
yang disemen secara bersama-sama oleh matriks berbutir halus yang dapat mirip dengan
atau berbeda dari komposisi fragmen. breksi memiliki bentuk menyudut.
Kata breksi berasal dari bahasa Italia, yang berarti "lepasan kerikilan" atau "batuan
yang dibuat oleh kerikilan yang tersemen". Sebuah breksi mungkin memiliki berbagai
asal yang berbeda, sesuai dengan penamaannya seperti breksi sedimen, breksi tektonik,
breksi beku, breksi impact, dan breksi hidrotermal.
Berdasarkan sifat-sifat kimia dan proses pembentukannya, ada lima jenis batuan
breksi. Yaitu sedimentary, tektonik, igneous, impact dan hydrothermal.
 Batuan Breksi Sedimentary
Batuan breksi sedimentary adalah jenis batuan breksi yang terbentuk sudut-
sudut subangular yang dipengaruhi oleh pergerakan acak dari fragmen-fragmen
endapan. Fragmen-fragmen penyusun batuan breksi sedimentary belum bergerak
terlalu jauh dari intinya, hal ini bisa dilihat pada sudut-sudut fragmennya yang
berbentuk angular. Batuan breksi sedimentary biasanya ditemukan di sepanjang
aliran sungai. kekuatan aliran sungai tempatnya berada berpengaruh pada ukuran
butiran fragmen yang menyusun batuan breksi.
 Batuan Breksi Tektonik (Fault)
Batuan breksi fault terbentuk karena benturan yang terjadi antara dua blok
batuan yang terbawa arus sehingga saling menghantam. Fragmen-fragmen dari
kedua batuan itu kemudian mengendap dan bersatu membentuk batuan breksi
fault.
 Batuan breksi igneous (beku)
Batuan breksi igneous adalah jenis batuan sedimen yang terbentuk langsung
dari pengendapan batuan beku akibat aktivitas magma, baik intrusi maupun
ekstrusi (Silahkan Baca Perbedaan Intrusi dan Ekstrusi Magma). Karena itu
batuan breksi igneous terbagi menjadi dua bagian :
 Batuan breksi vulkanik, terbentuk karena proses ekstrusi magma
melalui letusan gunung merapi eksplosif
 Batuan bresi intrusif, terbentuk karena proses intrusi magma
 Batuan breksi Impact
Batuan breksi impact terbentuk akibat hantaman meteorid yang menimpa
permukaan bumi. Karena itu biasanya ditemukan pada kawah-kawah di lokasi
jatuhnya meteor. Batuan breksi bisa terbentuk di permukaan atau di lapisan bawah
kawah. Contohnya adalah batuan breksi Neugrond yang terbentuk karena
hamtaman meteor Neugrond.
 Batuan breksi Hydrothermal
Batuan breksi hydrothermal terbentuk di bawah kerak bumi yang memiliki
suhu sekitar 150 sampai 350 derahat celcius. Proses pengendapan ini disebabkan
oleh aktivitas seismik atau vulkanik yang menyebabkan kekosongan di rongga
bawahnya. Kekosongan ini kemudian dialiri fragmen-fragmen sisa letusan yang
mengalir berbentuk air panas kemudian membeku menjadi batuan breksi.

Megabreksi di lembah titus, California, Amerika Serikat

D. TRAVERTINE
Travertin adalah bentuk batu kapur yang didepositkan oleh mata air mineral, terutama
air panas. Travertin sering memiliki penampilan berserat atau konsentris dan ada yang
berwarna putih, cokelat dan varietas berwarna krem. Hal ini dibentuk oleh suatu proses
pengendapan cepat kalsium karbonat, sering di mulut sumber air panas atau di gua kapur.
Biasanya terbentuk sebagai timbunan / gundukan di sekitar mata air panas bersuhu sekitar
30°C-100°C. Pada keduanya dapat membentuk stalaktit, stalagmit dan speleothem
lainnya. Batu ini sering digunakan di Italia dan di tempat lain sebagai bahan bangunan
dan dapat digunakan sebagai indikator suhu reservoir panas bumi berkapasitas energi
kecil yang terlalu lemah untuk menggerakkan turbin listrik tetapi dapat dimanfaatkan
secara langsung.

Teras travertin di Mammoth Hot Springs, Taman Nasional Yellowstone

E. LODE TYPE
Dalam geologi, lode merupakan deposit bijih logam yang terisi atau yang ditemukan
dalam celah (atau rekahan) dalam formasi batuan atau bijih yang diendapkan atau
ditemukan di antara lapisan batu.
Model hidrotermal yang umum diambil dari pengendapan lode membuktikan bahwa
logam yang dilarutkan dalam larutan hidrotermal menyimpan emas atau mineral logam
lainnya di dalam celah pada batuan yang sudah ada sebelumnya. Deposito lode dibedakan
terutama dari deposit placer, dimana bijih telah terkikis dari lingkungan pengendapan
aslinya dan dipreparasi oleh kekuatan sedimen. Proses ketiga untuk pengendapan bijih
adalah sebagai evaporite.

Gold-bearing quartz veins, Blue Ribbon Mine, Alaska

F. ENDAPAN SKARN
Skarn atau taktit adalah batuan metamorf kalk-silikat . Skarn paling sering terbentuk di zona
kontak antara Intrusi magma granitik dan batuan sedimen karbonat seperti batugamping
dan batudolo. Air panas berasal dari magma granit kaya silika, besi, aluminium, dan
magnesium. Fluida ini tercampur di zona kontak, melarutkan batuan karbonat yang kaya
kalsium, dan mengubah batuan induk karbonat menjadi endapan skarn dalam proses
metamorfik yang disebut metasomatisme. Batuan metamorf yang dihasilkan dapat terdiri
dari berbagai variasi mineral bergantung pada (terutama) komposisi asli dari cairan
magmatik dan kemurnian batuan sedimen karbonat. Skarns kadang-kadang berasosiasi
dengan akumulasi bijih logam besi, tembaga, seng, timah, emas, dan endapann lainnya
yang dapat ditambang. Dalam kasus seperti itu, endapan-endapan ini disebut "endapan
skarn".
Endapan skarn terbentuk sebagai efek dari kontak antara larutan hidrothermal yang
kaya silika dengan batuan sedimen yang kaya kalsium. Proses pembentukannya diawali
pada keadaan temperatur 400°C - 650°C dengan mineral-mineral yang terbentuk berupa
mineral calc-silicate seperti diopsid, andradit, dan wollastonit sebagai mineral-mineral
utama pembawa mineral bijih (Einaudi et al. 1981). Tapi terkadang dijumpai juga
pembentukan endapan skarn juga terbentuk pada temperatur yang lebih rendah, seperti
endapan skarn yang kaya akan kandungan Pb-Zn (Kwak 1986). Pengaruh tekanan yang
bekerja selama pembentukan endapan skarn bervariasi tergantung pada kedalaman
formasi batuan.
Jadi Skarn tipe deposit terbentuk dari kontak regional metamorphisme dan proses dari
metasomatisme yang mana fluidanya berasal dari magma, metamorphic, meteoric dan air
laut (marine origin). Disekitar kontak tersebut terdapat sesar mayor dan zona shear yang
besar sebagai media lewatnya fluida , pada sistem geothermal dangkal, yang berada di
bawah samudera. Pada fase tersebut, terjadilah metamorfisme yang membentuk ofcalc-
silicate yang sangat luas dan bermacam- macam, namun biasanya didominasi oleh
mineral garnet dan piroksin.
Klasifikasi Endapan Skarn
1. Berdasarkan batuan yang terubah (tergantikan)/batuan sedimen
a. Eksoskarn
Eksoskarn adalah endapan skarn yang terbentuk di sekitar intrusi batuan beku, tidak
mengalami kontak langsung dengan intrusi.
b. Endoskarn
Endoskarn adalah endapan skarn yang terbentuk pada kontak batuan sedimen dengan
intrusi ataupun di dalam batuan beku intrusi itu sendiri sebagai xenolith.
2. Berdasarkan jenis mineralnya
a. Skarn Prograde
Mineral skarn pada tipe ini terbentuk pada suhu yang tinggi, dan terjadi pada fase awal.
Beberapa jenis mineral pencirinya adalah; garnet, klinopiroksen, biotit, humit,dan
montiselit.
b. Skarn Retrograde
Minineral skarn pada tipe ini terbentuk pada suhu yang rendah. Beberapa contoh mineral
pencirinya adalah; serpentin, amfibol, tremolit, epidot, klorit dan kalsit.
Gambar model penampang endapan Skarn

G. ENDAPAN BERLAPIS
Istilah endapan berlapis biasanya digunakan untuk deposit mineral yang ditemukan
sejajar dengan stratigrafi batuan sedimen dan biasanya berasal dari masa atau periode
geologi yang sama. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan endapan pengganti
lapisan dari asal usul. Deposit ini sudah berumur tua di atas lapisan batu pasir dan batu
lumpur, yang disebut subsal, dengan batu lempung, batu liat dan konglomerat. Hal ini
ditandai dengan variabilitas substansial dalam ukuran kristal halit dan dalam hal
ketebalan dari 2 s/d 20 m dan juga terjadi dalam bentuk blok terpisah. Bedded deposit ini
memiliki kandungan natrium klorida 90-95% yang tinggi. Hal ini juga menjadi
karakteristik karena kristal-kristalnya sangat terdistorsi di bawah tekanan lapisan overlay.
Mereka sangat pipih dan menampilkan susunan linear.

H. ENDAPAN MASIF
Endapan bijih sulfida masif (Volcanogenic massive sulfide / VMS) adalah sebuah tipe
endapan bijih sulfida metal, yang terdiri dari terutama tembaga dan seng yang berasosiasi
dan berasal dari kejadian hidrotermal vulkanik di lingkungan submarin.
Endapan ini sering juga disebut endapan volcanic-hosted massive sulfide (VHMS).
Massa jenisnya pada umumnya adalah 4500 Kg/m3. Endapan VMS kebanyakan
merupakan akumulasi stratiform dari mineral-mineral sulfida yang terpresipitasi dari
cairan hidrotermal diatas atau dibawah lantai samudra pada skala waktu geologi dari yang
kuno hingga yang modern. Di samudra modern mereka sangat mirip dengan lidah-lidah
sulfur yang biasa disebut asap hitam (black smoker).
Proses Pembentukan Endapan
Tahapan-tahapan mineralisasi endapan VMS sebagai berikut :
1. Karena adanya tekanan hidrostatis, air laut meresap melalui rekahan-rekahan yang
terbentuk di lantai samudera (recharge). Air laut ini mempunyai karakter kimiawi tertentu.
2. Fluida tersebut dipanaskan oleh batuan bagian dalam yang melebur pada kerak
samudera sampai ketinggian temperatur 400°C. Reaksi fluida magmatis dengan air laut
menyebabkan tingginya kadar sulfida dan sulfat.
3. Fluida yang panas perlahan naik ke permukaan dikarenakan adanya perbedaan suhu
(discharge)
4. Lalu memancar ke permukaan dan terbentuklah black smoker.

Keterdapatan Endapan VMS :


Contoh endapan VMS yang sudah dieksplorasi saat ini:
1. Endapan Bathurst, Noranda, Windy Craggy, and Flin Flon (Kanada)
2. Endapan Mt. Windsor Group and Mt. Read Volcanics (Australia)
3. Endapan dari Sabuk Pyrite (Iberia, Portugal dan Spanyol)
4. Endapan Tambo Grande District (Perú)
5. Endapan Kuroko, Besshi (Jepang)
6. Endapan tipe Cyprus (Trodos, Siprus)
7. Endapan Au-Ag di Lerokis dan Kalikuning (Kep. Wetar, Indonesia)
Komoditas Utama yang Dihasilkan :
Adapun komoditas utama yang dihasilkan berupa bijih Cu , Zn , Pb , Au , dan Ag, serta
produk tambang Co, Sn, Ba, S,Se, Mn, Cd, Bi, Te, Ga dan Ge.

I. ENDAPAN URAT
Dalam geologi, vein deposit adalah badan yang terbentuk dari proses kristalisasi
mineral dalam batuan. Vein terbentuk saat penyusun mineral yang dibawah oleh larutan
berair di dalam massa batuan diendapkan melalui perspitasi. Aliran hidrolik yang terlibat
biasanya karena sirkulasi hidrothermal. Vena secara klasik dianggap sebagai hasil
pertumbuhan kristal pada dinding fraktur planar di batuan, dengan pertumbuhan kristal
yang terjadi normal pada dinding rongga, dan kristal yang menonjol ke ruang terbuka. Ini
tentu adalah metode untuk pembentukan beberapa vena. Namun, jarang terjadi geologi
untuk ruang terbuka yang signifikan agar tetap terbuka dalam volume besar batuan,
terutama beberapa kilometer di bawah permukaan. Dengan demikian ada 2 mekanisme
utama yang di pertimbangkan untuk pembentuk endapat urat : pertumbuhan open space
dan pertumbuhan crack seal.

A quartz vein, prominent from the surrounding weathered rock

Anda mungkin juga menyukai