0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
179 tayangan14 halaman
Tekanan intraokuler adalah tekanan yang dihasilkan oleh isi bola mata terhadap dinding bola mata. Ia dapat diukur dengan metode palpasi, tonometri, atau menggunakan alat seperti tonometer aplanasi, Schiotz, nonkontak, dan lainnya. Hasil ukuran tekanan intraokuler memberikan informasi penting untuk diagnosis dan pengobatan penyakit mata.
Tekanan intraokuler adalah tekanan yang dihasilkan oleh isi bola mata terhadap dinding bola mata. Ia dapat diukur dengan metode palpasi, tonometri, atau menggunakan alat seperti tonometer aplanasi, Schiotz, nonkontak, dan lainnya. Hasil ukuran tekanan intraokuler memberikan informasi penting untuk diagnosis dan pengobatan penyakit mata.
Tekanan intraokuler adalah tekanan yang dihasilkan oleh isi bola mata terhadap dinding bola mata. Ia dapat diukur dengan metode palpasi, tonometri, atau menggunakan alat seperti tonometer aplanasi, Schiotz, nonkontak, dan lainnya. Hasil ukuran tekanan intraokuler memberikan informasi penting untuk diagnosis dan pengobatan penyakit mata.
dihasilkan oleh isi bola mata terhadap dinding bola mata. • Variasi diurnal: IOP lebih tinggi pada pagi hari dibandingkan siang hari (2-5 mmHg) • Postur tubuh: Meningkat pada posisi supine dibandingkan posisi duduk. Paling tinggi pada posisi kepala dibawah • Olahraga: senam aerobik dapat menurunkan IOP, olahraga isometrik dapat meningkatkan IOP MELAKUKAN PEMERIKSAAN TEKANAN BOLA MATA DENGAN METODE PALPASI • Tujuan: Melakukan pemeriksaan tekanan bola mata secara kualitatif • Prosedur: • Jelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan • Pemeriksa duduk berhadapan dengan penderita dengan jarak jangkauan tangan pemeriksa, (25 – 30 cm). • Mintalah penderita untuk melirik ke bawah. • Mulailah pemeriksaan dari mata kanan. • Kedua jari telunjuk berada pada palpebra superior. Ibu jari, kelingking, jari manis, dan jari tengah memfiksasi didaerah tulang sekitar orbita. • Jari telunjuk secara bergantian menekan bola mata melalui palpebra dan merasakan besarnya tekanan bola mata. • Besarnya tekanan dilambangkan dengan Tn, Tn-1, Tn-2, Tn+1, Tn+2 • Prosedur yang sama dilakukan pula pada mata kiri • Tonometri adalah cara pengukuran tekanan cairan intraokuler dengan memakai alat-alat yang terkalibrasi. • Tonometer aplanasi: tekanan ditentukan oleh gaya yang diperlukan untuk meratakan kornea dengan beban standar yang telah ditetapkan sebelumnya • Tonometer Schiotz: mengukur besarnya indentasi kornea yang dihasilkan kornea oleh beban yang ditentukan • Tonometer nonkontak: Dihembuskan udara ke kornea, udara yang terpantul dari permukaan kornea mengenai membran penerima tekanan pada alat ini. Goldmann Tonometer Tonometer aplanation Interpretasi Tonometer Schiotz MELAKUKAN PEMERIKSAAN TEKANAN BOLA MATA DENGAN CARA INDENTASI MENGGUNAKAN TONOMETER SCHIOTZ • Jelaskan maksud dan prosedur pemeriksaan • Baringkan penderita di tempat tidur. • Anestesi topikal dengan menggunakan tetes mata Pantocain 0,5% • Gunakan beban tonometer yang terendah, 5,5 gr. • Desinfeksi indentasi dengan alkohol 70%, biarkan sampai kering. • Penderita diminta melihat ke atas dengan melihat lurus pada jari penderita yang diposisikan di atas mata yang akan diperiksa • Letakkan tonometer dengan hati-hati pada kornea, selanjutnya baca skala yang ditunjukkan oleh jarum. • Sesuaikan hasil pembacaan dengan tabel konversi yang tersedia (satuan mmHg). • Teteskan antibiotik topikal setelah pemeriksaan Tonometer non contact Tonometer Lainnya